NYERI HAID
I. PENDAHULUAN
               Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita                normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu                menstruasi_meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya                telur matang yang dibuahi oleh sperma_peristiwa itu begitu wajar                dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal                pasti akan mengalami proses itu. Walaupun begitu, pada                kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di                antaranya adalah nyeri haid.
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya                dianggap sebagai penyakit psikosomatis. Akan tetapi, karena                keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengetahuan berkembang,                nyeri haid mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang telah                menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya                bisa menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus                dilakukannya dan ke mana ia harus mengadu. Keadaan itu diperburuk                oleh orang di sekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid                adalah rasa sakit yang wajar yang terlalu dibesar-besarkan dan                dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa                wanita yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari                perhatian atau kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah                mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang baru diketahui                bahwa nyeri haid adalah kondisi medis yang nyata yang diderita                wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli di                bidangnya yang bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan nyeri                haid dan cara mengatasinya. Agar pembaca dapat dengan mudah                memahami makalah ini, bagian II akan membahas terlebih dahulu                proses menstruasi dan hal yang terjadi di dalamnya, nyeri haid dan                penggolongannya, kemudian dijelaskan cara atau metode untuk                mengatasi nyeri haid.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini                adalah metode pustaka yang berupa buku, artikel, dan informasi                dari internet.
                              II. MENSTRUASI
               Seorang wanita subur, selama kira-kira 38                tahun, setiap bulannya, akan melepaskan sel telur matang yang                dikeluarkan secara bergantian dari salah satu indung telur.                Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang berada di dasar                otak yang disebut hipofisis.
Selama haid, proses pematangan telur telah                dimulai. Sesudah 14 hari, proses pematangan telah selesai dan                telur melepaskan diri dari indung telur (ovulasi). Rumbai-rumbai                yang mengelilingi saluran telur akan menangkap telur. Melalui                saluran telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran telur,                sel telur dapat bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang                datang dari arah yang berlainan (dari ruang rahim). Telur dapat                dibuahi oleh salah satu benih itu (ada kira kira 200 juta sperma                yang masuk melalui vagina). Jika telur yang telah dibuahi itu                sampai ke ruang rahim, selaput lendir ruang rahim telah siap untuk                menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima isyarat melalui                hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang                telah matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan                baik untuk dapat menerima telur.
Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu                dengan sperma, telur akan mati beberapa jam setelah lepas dari                indung telur. Selaput lendir ruang rahim seakan-akan sia-sia                mempersiapkan diri untuk menerima telur. Hipofisis juga                memperhatikan hal itu. Kira-kira 14 hari setelah pelepasan telur,                lapisan paling luar dari selaput lendir rahim diberi isyarat bahwa                bagian itu perlu diganti. Secara tiba-tiba, lapisan itu lepas                sehingga menyebabkan perdarahan. Itulah haid atau menstruasi.
Selama perdarahan itu, pada indung telur                dimulai lagi pematangan sel telur baru. Dari seluruh daur selama                sebulan, tidak akan diketahui apa-apa selain perdarahan. Seluruh                proses yang rumit itu terjadi dalam tubuh dan tersembunyi.
               III. NYERI HAID
               Dalam istilah medis, nyeri haid disebut                dismenore. Nyeri itu ada yang ringan dan samar-samar, tetapi ada                pula yang berat, bahkan beberapa wanita sampai pingsan karena                tidak kuat menahannya. Separuh dari wanita terganggu oleh nyeri                haid (lihat kingstone, Beryl. Mengatasi Nyeri Haid. Halaman                21).
Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah                psikologis atau aspek kewanitaan yang tidak dapat dihindari,                tetapi sekarang dokter mengetahui bahwa dismenore merupakan                kondisi medis yang nyata. Meskipun demikian, penyebabnya yang                pasti, masih kurang dimengerti.
Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa                karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul),                endometriosis, tumor atau kelainan letak uterus, selaput dara atau                vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang berlebihan.                Akan tetapi, penyebab yang tersering nyeri haid diduga karena                terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan                dengan organ reproduksi.
Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis                nyeri dan ada tidaknya kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan                jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik                dan dismenore kongestif. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya                kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi                menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.
Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat                dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.
Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut                dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai.                Banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita                nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apa pun. Ada di                antara mereka yang pingsan, merasa sangat mual, bahkan ada yang                benar-benar muntah. Kebanyakan penderitanya adalah wanita muda                walaupun dijumpai pula pada kalangan yang berusia 40 tahun ke                atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak                dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita                yang tidak mengalami hal seperti itu.
Penderita dismenore kongestif biasanya akan                tahu sejak berhari-hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera                tiba. Dia mungkin akan mengalami pegal, sakit pada buah dada,                perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit                kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa lelah atau sulit                dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi                ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan                atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang berlangsung                antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi                mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung.                Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita                dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab                yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore                primer dan dismenore sekunder.
Dismenore primer sering dimulai pada waktu                wanita mendapatkan haid pertama dan sering dibarengi rasa mual,                muntah, dan diare. Gadis dan wanita muda dapat diserang nyeri haid                primer. Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri timbul tanpa                ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu                hilang sesudah wanita itu melahirkan anak pertama, sehingga dahulu                diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil dari wanita yang belum                pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum pernah ada                bukti dari teori itu.  
Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang                jelas dinamakan dismenore sekunder. Nyeri haid yang baru timbul 1                tahun atau lebih sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan                penyebabnya melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40                tahun ke atas timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami,                penting sekali baginya untuk memeriksakan diri. Nyeri haid                sekunder dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya;
 - Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah;
 - Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-dan jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan;
 - Pemakaian spiral;
 - Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang panggul;
 - Fibroid atau tumor;
 - Infeksi pelvis.
 
IV. PENGOBATAN
               Beberapa cara pengobatan di bawah ini mungkin                dapat menghilangkan atau minimal membantu mengurangi nyeri haid                yang mengganggu. Cara tersebut antara lain obat-obatan, rileksasi,                hipnoterapi, dan berbagai alternatif pengobatan.
               A. Obat-obatan                
                             Wanita dengan dismenore primer banyak yang                dibantu dengan mengkonsumsi obat anti peradangan bukan steroid                (NSAID) yang menghambat produksi dan kerja prostaglandin. Obat itu                termasuk aspirin, formula ibuprofen yang dijual bebas, dan                naproksen. Untuk kram yang berat, pemberian NSAID seperti                naproksen atau piroksikan dapat membantu. Tidak ada satu pun NSAID                yang superior_tiap orang menanggapi setiap obat dengan                berbeda_sehingga perlu dicoba beberapa jenis obat sampai menemukan                satu obat yang dapat bekerja dengan baik.  
Beberapa dokter meresepkan pil KB untuk                meredakan dismenore, tetapi hal itu tidak dianggap sebagai                penggunaan yang tepat. Namun, hal itu dapat menjadi pengobatan                yang sesuai bagi wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil.
Dismenore sekunder ditangani dengan                mengidentifikasi dan mengobati sebab dasarnya. Hal itu memerlukan                konsumsi antibiotik atau obat lain tergantung pada kondisi                tertentu.  
- Rileksasi                   Tubuh kita bereaksi saat kita stres maupun ketika kita dalam keadaan rileks. Saat kita terancam atau takut, tubuh kita memberikan 2 macam reaksi, ‘fight or flight’, yang dicetuskan oleh hormon adrenalin. Otot tubuh menjadi tegang, napas lebih cepat, jantung berdenyut lebih cepat, tekanan darah meninggi untuk menyediakan oksigen bagi otot tubuh, gula dilepaskan dalam jumlah yang banyak dari hati untuk memberikan ‘bahan bakar’ bagi otot, keseimbangan natrium dan kalium berubah, dan keringat mulai bercucuran. Tanda pertama yang menunjukan keadaan stres adalah adanya reaksi yang muncul yaitu menegangnya otot.Akan tetapi, jika kita rileks maka kita menempatkan tubuh kita pada posisi yang sebaliknya. Otot tidak tegang dan tidak memerlukan sedemikian banyak oksigen dan gula, jantung berdenyut lebih lambat, tekanan darah menurun, napas lebih mudah, hati akan mengurangi pelepasan gula, natrium dan kalium dalam tubuh kembali seimbang, dan keringat berhenti bercucuran.Dalam kondisi rileks tubuh juga menghentikan produksi hormon adrenalin dan semua hormon yang diperlukan saat kita stress. Karena hormon seks esterogen dan progesteron serta hormon stres adrenalin diproduksi dari blok bangunan kimiawi yang sama, ketika kita mengurangi stres kita juga telah mengurangi produksi kedua hormon seks tersebut. Jadi, dapat kita lihat perlunya rileksasi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan haid yang bebas dari nyeri.Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing. Sebuah latihan yang dirancang untuk meningkatkan kondisi otot berguna juga untuk mengatasi nyeri saat haid (lihat majalah Nirmala edisi no.09/II/September 2000 untuk lebih mengetahui kombinasi gerakannya).
 - Hipnoterapi                   Salah satu metode hipnoterapi adalah mengubah pola pikir dari yang negatif ke positif. Pendekatan yang umumnya dilakukan adalah memunculkan pikiran bawah sadar agar latar belakang permasalahan dapat diketahui dengan tepat.Elyarnis -31 tahun- berhasil menghilangkan rasa sakit saat menstruasi dan melahirkan setelah ia mencoba metode hipnoterapi.Caranya adalah saat menstruasi belum datang, rilekskan tubuh dalam posisi terlentang di tempat tidur dengan kedua tangan berada disamping tubuh. Nonaktifkan pikiran. Dengan mata yang terpejam, sadari kondisi saat itu. Setelah benar-benar rileks dan nyaman, pelan-pelan instruksikan pada diri sendiri sebuah perintah yang bunyinya, "rasa sakit yang biasanya datang saat menstruasi, hilang!". Ucapkan kalimat itu berulang-ulang dalam hati sembari meyakini bahwa hal itu pasti akan terjadi. Sekitar 15 kemudian, buka mata. Maka anda akan merasa segar dan nyaman, dan pikiran terasa lepas dari beban.Instruksi itu dengan sendirinya menunjukan pola pikir kita telah berubah. Menstruasi itu tidak harus sakit. Selama ini pikiran kita terpola bahwa menstruasi itu sakit, maka benar-benar sakit.Seminggu sesudah terapi, meskipun jadwal menstruasi tinggal 1 hari lagi datang, ia tidak merasakan apa-apa. Ketika haid muncul, tidak ada rasa panas dan nyeri yang biasa menyertainya. Pegal-pegal sedikit memang masih ada tapi tidak terasa mengganggu (lihat majalah Senior edisi 169/4-10 Oktober 2002 halaman 21).
 - Alternatif pengobatan
 
Selain pemakaian obat penawar sakit tanpa                resep, relaksasi, dan hipnoterapi, ada beberapa hal yang dapat                dilakukan untuk mengurangi nyeri haid.
- Suhu panas merupakan ramuan tua yang patut dicoba. Gunakan heating pad (bantal pemanas), kompres handuk atau botol berisi air panas di perut dan punggung bawah, serta minum minuman yang hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu.
 - Tidur dan istirahat yang cukup, serta olah raga teratur (termasuk banyak jalan). Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olah raga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan produksi endorfin otak, penawar sakit alami tubuh. Tidak ada pembatasan aktivitas selama haid.
 - Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrim, kadang diperlukan eksisi pada saraf uterus.
 - Sebuah terapi alternatif, yaitu visualisasi_konsentrasi pada warna sakit sampai mencapai penguasaan atasnya_dapat membantu mengurangi nyeri haid.
 - Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat                  mengurangi rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar                  dengan menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan                  membantu mengurangi nyeri haid. Mendengarkan musik, membaca buku                  atau menonton film juga dapat menolong.                                                    V. Kesimpulan
- Nyeri haid atau dismenore merupakan suatu keadaan medis yang nyata dan dapat mengganggu wanita jika tidak diatasi dengan benar.
 - Nyeri haid atau dismenore dapat dibagi menjadi beberapa                    bagian.                    
- Berdasarkan jenis nyeri:                                          
- Dismenore spasmodik atau kejang;
 - Dismenore kongestif atau pegal menyiksa.
 
 - Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat dikenali:
 
 - Berdasarkan jenis nyeri:                                          
 
 
- Dismenore primer;
 - Dismenore sekunder.
 
- Beberapa pengobatan yang dapat menghilangkan atau minimal mengurangi nyeri haid antara lain:
 
- Obat-obatan;
 - Relaksasi;
 - Hipnoterapi;
 - Dan beberapa alternatif atau pengobatan tambahan seperti : kompres air hangat, olah raga teratur, terapi visualisasi, aroma terapi, pemijatan, dan lain-lain.
 
VI. Daftar pustaka
               Kingston, Beryl. 1991. Mengatasi Nyeri Haid.                Jakarta. Arcan
Braam, Wiebe. 1978. 100 Pertanyaan Mengenai                Haid, Jakarta. Sinar Harapan
Tabloid Senior. Edisi no169/4-10 Oktober 2002.                Rubrik Testimony
Tabloid Nirmala. Edisi no 09/II/September/2000
www.kesrepro.info
www.hanyawanita.com
www.bhineka.com
www.satuned.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar